Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru. (Ef. 2:19-20)
Renungan:
Mungkin beberapa dari antara kita ada yang bingung dan bahkan masih bertanya-tanya. Dari mana gerangan kisah-kisah mengenai Yesus itu dapat diketahui? Atau juga bagaimana kok Gereja bisa mengetahui bahwa dulu Yesus juga sering merayakan Perayaan Ekaristi dengan menggunakan roti?
Di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus ini, Santo Paulus mencoba menegaskan kembali mengenai kedudukan peran para rasul dalam mewartakan ajaran Yesus Kristus. Karena jika tanpa mereka, mungkin kita tidak akan mengenal siapa itu Yesus dan apa yang diwartakan-Nya. Melalui para rasullah kita dapat mengetahui siapa itu Yesus dan apa yang dikerjakannya.
Kita sebagai orang yang juga menerima kesaksian itu terkadang meragukan mengenai kebenaran mengenai Yesus. Sehingga, terkadang kita terjebak pada arus informasi yang keliru. Itu membuat kita menemukan beberapa pemahaman yang keliru mengenai Yesus. Paulus mengajak kita mengkritisi diri sendiri bahwa apa yang kita percayai adalah kepercayaan para rasul sebelum kita ada.
Renungan:
Mungkin beberapa dari antara kita ada yang bingung dan bahkan masih bertanya-tanya. Dari mana gerangan kisah-kisah mengenai Yesus itu dapat diketahui? Atau juga bagaimana kok Gereja bisa mengetahui bahwa dulu Yesus juga sering merayakan Perayaan Ekaristi dengan menggunakan roti?
Di dalam suratnya kepada jemaat di Efesus ini, Santo Paulus mencoba menegaskan kembali mengenai kedudukan peran para rasul dalam mewartakan ajaran Yesus Kristus. Karena jika tanpa mereka, mungkin kita tidak akan mengenal siapa itu Yesus dan apa yang diwartakan-Nya. Melalui para rasullah kita dapat mengetahui siapa itu Yesus dan apa yang dikerjakannya.
Kita sebagai orang yang juga menerima kesaksian itu terkadang meragukan mengenai kebenaran mengenai Yesus. Sehingga, terkadang kita terjebak pada arus informasi yang keliru. Itu membuat kita menemukan beberapa pemahaman yang keliru mengenai Yesus. Paulus mengajak kita mengkritisi diri sendiri bahwa apa yang kita percayai adalah kepercayaan para rasul sebelum kita ada.
Komentar
Posting Komentar