Langsung ke konten utama

Belajar Kekuatan Iman dari Bapak Abraham

Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, ? (Rm. 4:16)
Renungan:
Di dalam perjalanan hidup ini terkadang kita sering mendapat ujian iman. Entah itu datang pada kehidupan kita sendiri atau pun kepada kehidupan keluarga. Tidak tanggung-tanggung terkadang ujian iman itu terkadang mudah atau sangat sulit sekali. Hingga terkadang membuat kita ingin memutuskan untuk menyudahinya atau mencari cara yang lebih efektif namun melanggar suara hati. Banyak juga ketika kita menghadapi masalah terkadang kita tidak menyadari turut campurn Tuhan di dalam masalah itu.

Kali ini St. Paulus mengajak kita untuk belajar dari bapak iman kita yakni Abraham. Mengapa demikian? Abraham adalah tokoh yang sangat taat dan tulus dalam mengabdi kepada Allah. Ia rela pergi meninggalkan tempat tinggal sebelumnya untuk pergi ke Tanah Terjanji. Di tengah perjalanan Abraham seringkali menghadapi jatuh bangunnya iman. Bahkan sampai saat Ia harus mengorbankan anaknya sendiri. Itu merupakan pembuktian bahwa iman bapak Abraham sendiri merupakan iman yang kuat.

Kita seringkali dalam kehidupan ini mudah sekali menyerah. Ketika menghadapi kesulitan, kita memaki-maki Allah dan tidak mau menerima kesulitan tersebut sehingga kita pun memilih untuk kabur. Padahal di dalam situasi seperti itu bisa saja Allah sedang membentuk diri kita. membentuk kita menjadi lebih kuat atau justru membentuk kita menjadi lebih tangguh. Setelah itu, kita pun menjadi pribadi yang leah. Mudah mengeluh dan sulit untuk menerima kenyataan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh...

Belajar Kerjasama dari Harun dan Hur

"Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya dan berperang melawan orang Amalek; tetapi Musa, Harun dan Hur telah naik ke puncak bukit. Dan terjadilah, apabila Musa mengangkat tangannya, lebih kuatlah Israel, tetapi apabila ia menurunkan tangannya, lebih kuatlah Amalek. Maka penatlah tangan Musa, sebab itu mereka mengambil sebuah batu, diletakkanlah di bawahnya, supaya ia duduk di atasnya; Harun dan Hur menopang kedua belah tangannya, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang lain, sehingga tangannya tidak bergerak sampai matahari terbenam. Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang." (Kel 17:10-13). Renungan: Kata kerjasama nampaknya bukanlah kata asing yang jarang sekali kita dengar. Kata tersebut sering kita dengar atau pergunakan dalam rutinitas sehari-hari. Namun, pertanyaannya ialah apakah kita sudah memahami dengan baik makna dari kerjasama itu sendiri? Harun dan Hur melalui bacaan hendak memberikan makna baru di dala...

Doa untuk Pekerja (Bahasa Inggris)

O St. Joseph,Patron of the Church! You, who side by side with the Word made flesh, worked each day to earn your bread, drawing from Him the strength to live and to toil; you who experienced the anxiety for the morrow, the bitterness of poverty, the uncertainty of work: you who today give the shining example, humble in the eyes of men but most exalted in the sight of God: protect workers in their hard daily lives, defending them from discouragement, from negative revolt, and from pleasure-loving temptations; and keep peace in the world, that peace which alone can ensure the development of peoples Amen. Didoakan oleh Paus Fransiskus dalam Audiensi Umum di Aula Paus Paulus VI, Vatikan 12 Januari 2022 Paus Paulus VI Dikutip dari : https://www.catholicnewsagency.com/