Renungan:
Saat pulang dari Gereja ibu Maria bertemu dengan ibu Alex. Ibu Alex mengatakan bahwa nanti malam akan ada doa rosario lingkungan di rumah pak Dewa. Mendengar perkataan ibu Alex itu, ibu Maria mengangguk dan mengucapkan terima kasih. Sesampainya di rumah, ibu Maria ditegur oleh suaminya. “Nanti malam mau doa rosario di rumah pak Dewa? Aku juga mau ikut.” Tetapi ibu Maria menjawab, “tidak mau. Karena pak Dewa itu sombong dan pelit.”
Bapak-dan ibu sekalian, Rasul Paulus kepada jemaatnya di Roma mengatakan, “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Di sini Paulus mau kita lepas dari keterikatan kita pada keinginan daging. Keinginan daging itu ialah segala bentuk keburukan yang dibungkus dengan kenikmatan. Salah satu bentuknya ialah kebencian. Kebencian bagi beberapa orang enak dan nyaman. Karena dengan membenci maka kita tidak perlu lagi hidup dengan susah payah menuruti atau memantau kehidupan orang yang kita benci tersebut. Padahal hal itu adalah perbuatan daging yang memisahkan kita dengan Allah.
Allah mau kita dipimpin oleh-Nya. Jika Allah yang memimpin, maka konsekuensinya ialah tidak ada lagi kebencian, amarah dan kekerasan. Yang ada di dalamnya hanyalah kasih. Karena dengan itu semua Allah mengembangkan diri kita semua dengan pengetahuan dan pengalaman yang baru. Kebencian atau hidup menurut daging hanya mengembangkan dan memanjakan tubuh kita tetapi tidak dengan pengetahuan dan pengalaman diri kita bersama cinta kasih Allah.
Bapak-dan ibu sekalian, Rasul Paulus kepada jemaatnya di Roma mengatakan, “Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup.” Di sini Paulus mau kita lepas dari keterikatan kita pada keinginan daging. Keinginan daging itu ialah segala bentuk keburukan yang dibungkus dengan kenikmatan. Salah satu bentuknya ialah kebencian. Kebencian bagi beberapa orang enak dan nyaman. Karena dengan membenci maka kita tidak perlu lagi hidup dengan susah payah menuruti atau memantau kehidupan orang yang kita benci tersebut. Padahal hal itu adalah perbuatan daging yang memisahkan kita dengan Allah.
Allah mau kita dipimpin oleh-Nya. Jika Allah yang memimpin, maka konsekuensinya ialah tidak ada lagi kebencian, amarah dan kekerasan. Yang ada di dalamnya hanyalah kasih. Karena dengan itu semua Allah mengembangkan diri kita semua dengan pengetahuan dan pengalaman yang baru. Kebencian atau hidup menurut daging hanya mengembangkan dan memanjakan tubuh kita tetapi tidak dengan pengetahuan dan pengalaman diri kita bersama cinta kasih Allah.
Komentar
Posting Komentar