Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Tandu untuk kita

Gambar: https://teologiareformed.blogspot.com/ P ada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan orang sakit. Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: "Hai saudara, dosamu sudah diampuni." Tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi berpikir dalam hatinya: "Siapakah orang yang menghujat Allah ini? Siapa yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah sendiri?" Akan tetapi Yesus mengetahui pi

Kepemimpinan Berlandaskan Kasih

S etelah meninggalkan daerah itu, Yesus menyusur pantai danau Galilea dan naik ke atas bukit lalu duduk di situ. Kemudian orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya membawa orang lumpuh, orang timpang, orang buta, orang bisu dan banyak lagi yang lain, lalu meletakkan mereka pada kaki Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya. Maka takjublah orang banyak itu melihat orang bisu berkata-kata, orang timpang sembuh, orang lumpuh berjalan, orang buta melihat, dan mereka memuliakan Allah Israel. Lalu Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata: "Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak itu. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Aku tidak mau menyuruh mereka pulang dengan lapar, nanti mereka pingsan di jalan." Kata murid-murid-Nya kepada-Nya: "Bagaimana di tempat sunyi ini kita mendapat roti untuk mengenyangkan orang banyak yang begitu besar jumlahnya?" Kata Yesus kepada mereka: "Berapa roti ada padamu?" &qu

Mengenal Bapa untuk Bahagia

P ada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus dan berkata: "Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak ada seorangpun yang tahu siapakah Anak selain Bapa, dan siapakah Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakan hal itu." Sesudah itu berpalinglah Yesus kepada murid-murid-Nya tersendiri dan berkata: "Berbahagialah mata yang melihat apa yang kamu lihat. Karena Aku berkata kepada kamu: Banyak nabi dan raja ingin melihat apa yang kamu lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kamu dengar, tetapi tidak mendengarnya." (Injil Lukas 10:21-24) Renungan : Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Seseorang menjadi bijaksana itu adalah berkat yang dapat diterima oleh banyak orang. Nam

Mengajak untuk Mengenal Kristus seperti Teladan Rasul Andreas

Gambar: Catatanseorangofs.wordpress.com D an ketika Yesus sedang berjalan menyusur danau Galilea, Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia." Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia. Dan setelah Yesus pergi dari sana, dilihat-Nya pula dua orang bersaudara, yaitu Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, bersama ayah mereka, Zebedeus, sedang membereskan jala di dalam perahu. Yesus memanggil mereka dan mereka segera meninggalkan perahu serta ayahnya, lalu mengikuti Dia. ( Matius 4:18-22.) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Di dalam Injil hari ini kita diajak untuk berkenalan dengan Rasul Andreas. Siapa itu Rasul Andreas? Menurut situs Wikipedia.org, Andreas adalah saudara Petrus. Mereka dilahirkan di Betsaida dekat deng

Mempersiapkan Diri yang Sesungguhnya

"H ati-hatilah dan berjaga-jagalah! Sebab kamu tidak tahu bilamanakah waktunya tiba. Dan halnya sama seperti seorang yang bepergian, yang meninggalkan rumahnya dan menyerahkan tanggung jawab kepada hamba-hambanya, masing-masing dengan tugasnya, dan memerintahkan penunggu pintu supaya berjaga-jaga. Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu bilamanakah tuan rumah itu pulang, menjelang malam, atau tengah malam, atau larut malam, atau pagi-pagi buta, supaya kalau ia tiba-tiba datang jangan kamu didapatinya sedang tidur. Apa yang Kukatakan kepada kamu, Kukatakan kepada semua orang: berjaga-jagalah!"  Renungan:  Menjadi seorang penjaga menurut banyak orang adalah tugas yang mudah. Mereka hanya butuh berdiam diri dan berkeliling di sekitar lokasi yang dijaganya. Namun, apa benar demikian? Jika memang benar, kenapa mereka harus mendapat bayaran? Karena tugas mereka adalah berjaga. Berjaga dari apa? Berjaga bilamana pemimpin itu datang, atau musuh itu datang. Ketika pemimpin d

Bertahan tanpa Melawan

T etapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya; kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat dan penjara-penjara, dan kamu akan dihadapkan kepada raja-raja dan penguasa-penguasa oleh karena nama-Ku. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetapkanlah di dalam hatimu, supaya kamu jangan memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Sebab Aku sendiri akan memberikan kepadamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Dan kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluargamu dan sahabat-sahabatmu dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku. Tetapi tidak sehelaipun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu." (Lukas 21:12-19) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Mungkin kita semua pernah menonton film-film superhero seperti Batman, Spiderman, Superman, Thor at

Membangun Bait Allah dalam Diri

"A pa yang kamu lihat di situ?akan datang harinya di mana tidak ada satu batupun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan." (Luk. 21:6) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Kesan apa yang timbul pertama kali ketika kita melihat sebuah mall yang besar dan megah? Di dalamnya disiapkan begitu banyak fasilitas untuk memanjakan manusia. Di antaranya ada tempat bagi anak-anak untuk bermain, fasilitas bioskop yang begitu megah dan lengkap, ditambah dengan sarana parkir yang luas. Pasti diri kita berdecak kagum akan kemegahan dari mall tersebut.  Hari ini dalam bacaan Injil banyak orang yang berdecak kagum akan keindahan Bait Allah. Bait Allah itu akan menjadi tempat peribadatan bagi bangsa Yahudi saat itu. Namun, Yesus tidak merasakan kekaguman itu sama sekali. Melihat itu, Yesus justru menubuatkan bahwa yang ada dan dipuja-puja pada saat ini akan runtuh. Setelahnya akan terjadi penyesatan, peperangan dan bencana besar.

Memberi dengan Ketulusan

L alu Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya." (Luk. 21:3-4) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus. Apa yang terpikir oleh kita ketika berbicara mengenai memberi? Yang kita tangkap pengertiannya ialah kita memberi berdasarkan yang kita miliki. Itu pun dilakukan dengan hati yang tulus dan juga berdasarkan yang kita miliki.  Hari ini Yesus memberikan pengajaran berkaitan dengan memberi. Ia memberikan contoh seorang janda miskin. Di sini, Yesus memberdakannya dengan pemberian dari orang kaya. Memang keduanya memberi dari kelebihan dan kekurangannya. Namun perbedaannya ialah motivasi dari keduanya. Orang yang kaya cenderung memberi karena saat itu ia berkelimpahan. Namun bagaimana jika ia tidak kaya apakah masih memberi? Berbeda halnya de

Kasih untuk Memilih

Gambar: suarakatolikhamba2maria K emudian Ia berkata kepada mereka: "Siapakah di antara kamu yang tidak segera menarik ke luar anaknya atau lembunya kalau terperosok ke dalam sebuah sumur, meskipun pada hari Sabat?" Mereka tidak sanggup membantah-Nya. (Luk 14:5-6)  Renungan:  Teman-teman, berhadapan dengan seorang yang tidak menyukai diri kita memang sangat tidak nyaman. Di satu sisi kita harus melakukan karya yang positif. Namun, di sisi lain, seperti ada yang mengganjal diri kita untuk melakukannya karena khawatir. Khawatir akan membuat karya kita dihentikan atau kita malah diperlakukan buruk oleh yang bersangkutan.  Yesus hari ini masuk di dalam rumah peribadatan. Di mana banyak orang mengamatinya dengan seksama dalam pengajaran-Nya. Di tengah-tengah kondisi seperti datanglah seorang yang menderita sakit busung air. Busung air itu penyakit apa? Busung air itu dalam arti sekarang ialah Asitesis. Apa itu Asitesis? Asites adalah penimbunan cairan dalam rongga perut atau perit

Memilih itu Membutuhkan Kasih

D an inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah. (Flp1:9-11)  Renungan:  Teman-teman yang terkasih, seringkali kita mengalami permasalahan dalam hal memilih. Contoh saat kita membeli makanan. Seringkali atau bahkan beberapa orang mengalami kesulitan dalam memilih menu yang akan dimakan. Itu terjadi bukan hanya pada makanan. Ada beberapa orang yang mengalami masalah di dalam memilih. Ada juga seorang teman yang memiliki permasalahan dalam memilih tempat Pendidikan.  Pada umumnya ketika kita berbicara mengenai memilih, maka yang pertama ialah kebutuhan. Kemudian, apakah pilihan itu sesuai atau tidak. Nah, mengapa di dalam memilih itu perlu sedemikian besarnya pertimbangan? Karena di dalam memilih, kita sudah mencurahkan kasih di

Bagi Manusia Duniawi itu Bodoh, tetapi apakah bagi Manusia Rohani itu Bodoh?

Gambar:  https://www.ucg.org/ T etapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. Tetapi manusia rohani menilai segala sesuatu, tetapi ia sendiri tidak dinilai oleh orang lain. (1Kor 2:14-15) Renungan: Teman-teman, suatu sore saya pernah berbincang-bincang dengan seorang teman. Teman saya ini bagi orang yang tidak mengenalnya adalah aneh. Mengapa demikian? Karena ia senantiasa mengumpulkan botol bekas di mana pun ia berdiri dan duduk. Ia bukan seorang pemulung. Jika diukur dari pekerjaan, teman saya ini memiliki sebuah bengkel terkenal di dekat daerah tempat tinggalnya. Namun, ia memang mengumpulkan botol agar dapat membuangnya ke tempat sampah. Karena baginya ada begitu banyak orang yang tidak bisa membuang sampah pada tempatnya. Hari ini kita bertemu dengan Paulus melalui suratnya kepada Jemaat di Korintus. Di

Yang Bodoh bagi Manusia Bukanlah Bodoh bagi Allah

  Gambar :  https://mommiesdaily.com B aik perkataanku maupun pemberitaanku tidak kusampaikan dengan kata-kata hikmat yang meyakinkan, tetapi dengan keyakinan akan kekuatan Roh, supaya iman kamu jangan bergantung pada hikmat manusia, tetapi pada kekuatan Allah. (1Kor 2:4-5) Renungan: Teman-teman yang terkasih, kita sering mengalami teman-teman kita berbicara kepada orang lain atau pun kita. Seringkali kita mendengar perkataan atau pernyataannya sangat berbeda atau pun sama dari dulu hingga saat ini. Ada pula ketika ia memberikan nasihat kepada kita. Ketika yang memberikan nasihat kepada kita adalah orang yang baik, maka kita bergegas menerapkannya. Namun, ketika yang memberikan nasihat adalah orang yang kacau dan berantakan, maka pertimbangan hingga keengganan untuk melaksanakan pun menjadi solusi terakhir. Paulus dalam 1 Kor 2:1-5 digambarkan memberikan penegasan kepada Jemaat di Korintus bahwa apa yang dinyatakannnya adalah berdasarkan hikmat Allah. Ia membedakan karena pernyat

Mengenal untuk Menjadi yang Sejati

Gambar:  https://lingkunganpauluswonosari.blogspot.com L alu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia." (Yoh 1:51) Renungan: Teman-teman yang terkasih, bicara soal kepura-puraan adalah sering kali sifat yang seringkali kita jumpai dalam kehidupan. Kita seringkali dipertemukan dengan orang-orang yang melakukan kepura-puraan. Ada yang berpura-pura tahu tetapi kenyataannya tidak tahu. Ada yang berpura-pura tidak tahu tetapi mengetahui. Hari ini Filipus mempertemukan antara Natanael dengan Yesus. Yang menarik di dalam perjumpaan itu ialah ketika Natanael mengatakan, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" (Yoh 1:46). Dari sikap skeptis inilah dapat diketahui bahwa Natanael tidak memiliki sikap kepura-puraan. Yesus pun menyatakan bahwa Natanael sebagai seorang Israel sejati. Sebagai seorang Israel yang sejati, Natanael adalah seorang yang serin

Kasih di Masa Pandemi

  J awab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Mat 22:37-40) Renungan: Teman-teman yang terkasih, pandemic covid-19 membawa begitu banyak dampak pada kehidupan kita. Ada yang dulu bekerja pada perusahaan terkenal. Ketika pandemic melanda, perusahaan berhenti produksi. Ada juga yang bekerja pada hotel terkenal sebagai koki. Tetapi ketika pandemi melanda, banting stir menjadi penjual makanan melalui aplikasi pesan antar. Ada juga karena terlalu menakuti efek pandemi membuat ia semakin dekat dengan Tuhan dengan rajin berdoa dan mengikuti kegiatan-kegiatan rohani melalui daring. Yesus hari ini mendapat pertanyaan mengenai hukum yang terutama dalam hukum Taurat dari or

Harapan di Tengah Masa Sulit

L alu Ia berfirman kepadaku: "Hai anak manusia, dapatkah tulang-tulang ini dihidupkan kembali?" Aku menjawab: "Ya Tuhan ALLAH, Engkaulah yang mengetahui!" Lalu firman-Nya kepadaku: "Bernubuatlah mengenai tulang-tulang ini dan katakanlah kepadanya: Hai tulang-tulang yang kering, dengarlah firman TUHAN! (Yeh 37:3-4) Renungan: Teman-teman yang terkasih, di dalam hidup ini kita kerap kali menghadapi permasalahan dalam hidup. Terkadang kita merasa kuat menghadapinya. Namun, terkadang kita merasakan putus asa. Seakan-akan jalan keluar sulit ditemukan. Sehingga, putus asa pun datang melanda. Setelah mencoba berjuang, namun tidak juga membuahkan hasil. Dalam situasi tersebut terkadang menimbulkan rasa kehilangan harapan dan putus asa. Yehezkiel hari ini bertemu dengan Allah. Sebagai nabi, Yehezkiel berperan sebagai perpanjangan suara Allah. Di dalam bacaan hari ini, digambarkan bahwa bangsa Israel kehilangan harapan dan putus asa. Rasa itu timbul di tengah kesuli

Apakah Keadilan menurut Allah sama dengan Manusia?

Gambar:  https://mediaindonesia.com/ k atanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari. Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? (Mat 20:12-13) Renungan: Teman-teman sekalian, terkadang di dalam hidup ini kita dipaksa untuk mengalami suatu momen di mana merasakan ketidakadilan. Misalnya, ketika teman kita mendapat berita menggembirakan diterima di suatu perusahaan besar dan terkenal. Sedangkan kita yang sudah menghabiskan waktu kuliah dengan beban mata kuliah yang tinggi tidak mendapat pekerjaan yang demikian. Ketika kita mengalami peristiwa seperti itu yang ada hanyalah rasa kecewa yang berkutat di dalam pikiran. Sehingga kita sulit menemukan makna kata dari adil itu sendiri. Adil menurut pengertiannya ialah orang yang bebas dari rasa diskriminasi dan ketidakju

Menjadi Gembala di Masa Sulit

Gambar:  https://www.marketingsakti.com/ D emi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya? (Yeh 34:8) Demi Aku yang hidup, demikianlah firman Tuhan ALLAH, sesungguhnya oleh karena domba-domba-Ku menjadi mangsa dan menjadi makanan bagi segala binatang di hutan, lantaran yang menggembalakannya tidak ada, oleh sebab gembala-gembala-Ku tidak memperhatikan domba-domba-Ku, melainkan mereka itu menggembalakan dirinya sendiri, tetapi domba-domba-Ku tidak digembalakannya? (Yeh 34:8) Renungan: Teman-teman yang terkasih, menjadi seorang pemimpin tidaklah mudah apalagi dalam menjawab tuntutan di masa pandemic ini. Ada begitu banyak permasalahan yang harus dihadapi. Mulai dari keput

Suatu Permenungan di Hari Kemerdekaan dan Kitab Sirakh

Gambar: finansialku.com H endaklah engkau tidak pernah menaruh benci kepada sesamamu apapun juga kesalahannya, dan jangan berbuat apa-apa terpengaruh oleh nafsu. Kecongkakan dibenci oleh Tuhan maupun oleh manusia, dan bagi kedua-duanya kelaliman adalah salah. Pemerintahan beralih dari bangsa yang satu kepada bangsa yang lain akibat kelaliman, kekerasan dan uang. (Sir 10:6-8)  Renungan:  Teman-teman yang terkasih, tanggal 17 Agustus merupakan tanggal yang sakral bagi Indonesia. Tanggal di mana dua orang pemuda secara berani memproklamasikan kemerdekaan. Soekarno dan Hatta, ya kedua tokoh inilah yang memproklamasikan kemerdekaan bangsa ini. Setelahnya, mereka jugalah yang mengawali perputaran roda pemerintahan di Indonesia.  Detik berganti menit, demikian juga tahun berganti tahun. Pemerintahan pun sering berganti. Bangsa Indonesia saat ini sedang berada di masa pandemic. Masa yang sulit untuk dijalankan. Tidak hanya bagi masyarakat. Juga di dalam pemerintahan. Di luar sana sudah ada beg

75 Tahun Indonesia Merdeka dan Kewajiban sebagai Warga Negara

Gambar:  https://ministry-to-children.com/ M aka Ia bertanya kepada mereka: "Gambar dan tulisan siapakah ini?" Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar." Lalu kata Yesus kepada mereka: "Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." (Mat 22:20-21). Renungan:  Teman-teman yang terkasih, setiap tanggal 17 Agustus bangsa Indonesia memperingati hari kemerdekaannya. Mengingat kembali sedemikian hebatnya perjuangan para pejuang untuk memperoleh kemerdekaan pada saat itu. Mereka rela mengorbankan keringat, darah dan air mata. Kini bentuk perjuangan beralih dari semula memperjuangkan dengan cara berperang menjadi berjuang dengan cara membangun bangsa.  Hari ini Yesus menyikapi pertanyaan orang-orang Farisi yang ingin menjebak-Nya. Yesus ditanyakan mengenai uang pajak. Tetapi Yesus menjawab pertanyaan itu dengan sangat bijaksana. Yesus memberikan garis perbedaan antara Allah dan Kaisar,

Yang Diperbuat Ketika Seseorang Membuat Kesalahan

Gambar:  http://www.towards2020.org “A pabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai. (TB Mat 18:15-17) Teman-teman yang terkasih di dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari sebuah kesalahan. Bukan hanya kita demikian pun juga orang-orang yang ada di sekitar kita. Entah itu ayah, ibu, kakak atau pun adik. Mereka adalah pribadi-pribadi yang juga tidak luput dari kesalahan. Namun, di dalam menanggapi kesalahan, kita sering mengambil keputusan yang salah. Kita lebih sering menggunakan emosi yang justru membuat kesalahan malah jadi pangkal k

Allah itu Pengasih bukan Pendendam

Gambar: bagas.org K embalilah, hai anak-anak yang murtad, demikianlah firman TUHAN, karena Aku telah menjadi tuan atas kamu! Aku akan mengambil kamu, seorang dari setiap kota dan dua orang dari setiap keluarga, dan akan membawa kamu ke Sion.   (Yer 3:14) Renungan: Teman-teman yang terkasih, apa jadinya jika ada seorang laki-laki atau perempuan yang dikhianati oleh pasangannya? Jikalau kita melihat fenomena pada jaman sekarang. Mungkin bisa jadi orang yang tersakiti hanya akan update status. Isinya tentang kegalauan terus menerus. Atau membuat konten tiktok yang berisi kegalauan juga. Ya… sepertinya ada banyak cara yang bisa diungkapkan oleh orang-orang yang pernah tersakiti. Namun, jika kita berbicara mengenai sakit hati. Kita tidak hanya sampai pada bagaimana orang mengungkapkan atau mengekspresikan diri dari hati yang tersakiti itu. Namun juga kita berbicara mengenai dampak di masa depan. Inilah yang juga turut perlu diberikan perhatian. Dalam sebuah artikel di situs kompas.com d

Kasih Allah untuk Semua Orang

Gambar:  http://spinhk.org K arena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Tetapi Yesus berpaling dan memandang dia serta berkata: "Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau." Maka sejak saat itu sembuhlah perempuan itu. (Mat 9:21-22) Renungan: Teman-teman yang terkasih, pernahkah kita dibuat kesal oleh salah seorang anggota keluarga, teman atau rekan kerja? Karena sangat kesalnya sampai kita pun tidak ingin menyapa atau berbincang dengannya. Seperti itulah jika terkadang seseorang yang sudah sangat kesal dengan sikap atau sifat dari teman atau salah seorang anggota keluarga. Hal itu tidak nampak dalam bacaan hari ini. Dalam Injil hari ini dikisahkan di mana Yesus membuat dua mukjizat pada waktu yang berdekatan. Mukjizat pertama terjadi pada diri seorang wanita yang mengalami pendarahan selama 12 tahun. Menurut hukum Yahudi seseorang dalam kondisi pendarahan tidak boleh disentuh atau pun menyentuh karena dalam

Penolakan bukan Akhir dari Kebaikan

Gambar: sangsabdwa.wordpress.com M aka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu." Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. (Mat 8:31-32) Renungan: Teman-teman yang terkasih, suatu ketika saya memperhatikan seorang sales sebuah perusahaan otomotif sedang menawarkan barang dagangannya. Kemudian, saya melihat ada tiga reaksi dari orang-orang yang ditawarkan oleh si sales tersebut. Reaksi pertama ialah melambaikan tangan sambal mengucapkan terima kasih. Reaksi kedua ialah mencoba mendengarkan tetapi setelah beberapa menit penjelasan meninggalkan. Reaksi ketiga ialah mendengarkan dan tertarik terhadap penjelasan sales tersebut. Dari ketiga reaksi itu yang paling menarik bagi saya ialah reaksi si sales tersebut. Meski mendapatkan reaksi yang

Dua Pelajaran dari Seorang Perwira Roma

Gambar: catatanseorangofs.wordpress.com S etelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel. ( Mat 8:10 ) Renungan: Teman-teman yang terkasih, apa yang Anda ketahui tentang seorang budak? Seorang budak adalah bawahan dari orang yang membayar atau tuannya. Tugasnya ialah melayani tuannya dengan sebaik-baiknya. Jika ia sudah tidak berguna atau sudah tidak dapat diandalkan lagi, bolehkah dijual? Jelas, boleh. Karena itu adalah kebebasan si pemilik. Namun, apakah perbudakan itu masih ada di dunia ini? Masih manusiawikah hal tersebut? Hari ini kita hendak diberikan pelajaran oleh Yesus mengenai sikap seorang perwira. pertama, jika Anda membaca Injil Matius bab 8:10, maka ada akan menemukan bagaimana sikap seorang perwira yang rendah hati. Bagaimana tidak, ia adalah seorang perwira dan jabatannya di atas hambanya y

Setia dalam Perkataan dan TIndakan

Gambar: christianity.com B ukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. (Mat 7:21). Renungan: Teman-teman yang terkasih, dari mana seorang pemilik perusahaan dapat menilai bahwa karyawannya adalah karyawan yang setia? Tepat, dari perbuatannya. Mengapa demikian? Karena meski dengan pernyataan bahwa seorang karyawan memiliki kesetiaan. Namun, itu bukanlah ukuran. Yang menjadi ukuran ialah perbuatan yang keluar dari dalam dirinya. Begitu juga di dalam Injil hari ini. Hari ini Yesus menyatakan bukan setiap orang yang berseru kepada-Nya akan masuk Kerajaan Sorga melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku. Yesus menginginkan dua hal berjalan dengan selaras, yakni perkataan dan tindakan. Karena keduanya seharusnya dapat saling menopang. Teman-teman yang terkasih, Yesus Kristus sepanjang hidup hingga akhir hayat-Nya adalah setia. Dari awal hingga akhir, Yesus se