Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Allah menyentuh melalui Pengalaman Mencengangkan

Gambar:kuasadoa.com Semua orang itu takjub, lalu memuliakan Allah, dan mereka sangat takut, katanya: "Hari ini kami telah menyaksikan hal-hal yang sangat mengherankan."  (Luk 5:26) Renungan: Bapak, ibu, saudara dan saudari sekalian. Pernahkah kita bertemu dengan seorang pemuda yang mengalami metanoia yang sangat mengherankan? Seperti misalnya saat seorang yang suka mabuk-mabukan berubah menjadi seorang pastur. Ketika ditanya mengapa ia bisa melakukan itu? Ia menjawab, "kemauan diri sendiri serta dibantu oleh Tuhan." Sering kali kita bertemu dengan pengalaman-pengalaman yang mengagumkan seperti itu. Di dalam bacaan Injil hari ini kita diajak untuk bertemu dengan pengalaman seorang pemuda yang lumpuh. Dikarenakan begitu penuhnya orang, teman-teman yang membawanya mengalami kesulitan. Oleh sebab itu, mereka coba melewati atap dengan membuka atap tersebut. Alhasil, pemuda lumpuh itu pun dapat bertemu dengan Tuhan Yesus. Perbuatan itu membuat Tuhan Yesus merasa

BERJAGA-JAGA DAN BERBUAT BAIK SENANTIASA

Gambar:  islamidia.com Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. Dan apabila ia datang pada tengah malam atau pada dinihari dan mendapati mereka berlaku demikian, maka berbahagialah mereka. (Luk. 12:37-38) Renungan: Bapak, ibu dan teman-teman. Jika kita dalam kondisi waspada tentunya memiliki tingkat kehati-hatian yang sangat tinggi. Ketika melihat gerakan yang sedikit mencurigakan, kita bergegas meresponnya. Menghampiri dan mengeceknya. Apalagi ketika terdengar sedikit bunyi-bunyian yang mencurigakan. Kita akan bergegas menyikapi bunyi-bunyian tersebut. Memastikan bahwa bunyi-bunyian itu bukanlah sesuatu yang berbahaya. Bacaan Injil hari ini mengingatkan kita akan pentingnya sikap berjaga-jaga. Berjaga-jaga terhadap apa? Terhadap datangnya Kerajaan Allah dalam hidup kita. Kerajaan Allah dalam pengertian ini a

BIJAK MEMENUHI KEKAYAAN DUNIAWI

Gambar: http://pa-nurulislam.blogspot.com Tetapi firman Allah kepadanya: Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. (Luk. 12:20-21)  Renungan: Bapak, ibu dan teman-teman yang dikasihi Tuhan, Kekayaan merupakan impian yang sering menjadi target utama bagi banyak orang. Dengan kekayaan mereka dapat membeli apa pun. Mulai dari sepatu yang seharga satu jutaan hingga puluhan juta. Bahkan pertemanan pun dapat dibeli. Mengapa bisa dibeli? Karena menurut mereka dengan kekayaan, maka akan ada begitu banyak orang yang senang berteman dengan dirinya. Bahkan sampai ada yang ingin membeli kebahagiaan dirinya sendiri. Entah itu membeli barang-barang yang dekat sekali dengan hobinya atau pergi wisata ke negara impiannya. Dalam bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus memberikan nasihat kepada s

Membaca Kitab Suci dan Melaksanakannya

Gambar: http://manado.tribunnews.com Tetapi Ia berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." (Luk. 11:28) Renungan:  Bapak, ibu dan teman-teman terkasih, di bulan September yang lalu kita sudah menjalankan Bulan Kitab Suci Nasional. Apa tujuan dari diadakannya Bulan Kitab Suci Nasional? Tujuannya ialah agar umat semakin rajin membaca dan menjalankan apa yang diajarkan oleh Kitab Suci. Di samping itu juga agar kita semakin mampu untuk mencintai kitab suci sebagai pedoman kehidupan umat kristen. Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus membalas ungkapan dari seorang ibu yang menyatakan bahwa "Berbahagialah ibu yang telah mengandung Engkau dan susu yang telah menyusui Engkau." Tuhan Yesus membalas ungkapan ibu tersebut dengan menyatakan yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” Tuhan Yesus ingin agar kita rajin untuk membaca, memahami dan melaksanakan apa yang diajarkan oleh Kitab

DUA SYARAT MASUK KE DALAM KERAJAAN SURGA

Gambar: pinterest.com Lalu berkata: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sedangkan barangsiapa merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil ini, dialah yang terbesar dalam Kerajaan Sorga. (Mat. 18:3-4) Renungan: Teman-teman terkasih, apa yang paling dicari oleh orang kebanyakan? Jawabannya beragam, jika orang tersebut sedang menginginkan harta. Maka yang paling dicari ialah harta. Berbeda lagi jika pertanyaan itu diberikan kepada orang yang menginginkan kekuasaan. Maka jawabannya ialah kekuasaan. Lalu, bagaimana jika orang itu menginginkan kebahagiaan? Teman-teman, hari ini Tuhan Yesus berpesan kepada kita bahwa untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga itu ada dua syaratnya. Pertama, adalah merendahkan diri dan menjadi seperti anak kecil. Merendahkan diri sama dengan rendah hati. Apa sih maksudnya rendah hati? Meski seseorang memiliki pengetahuan dan kemampuan yang lebih, i

Kebaikan harus tetap dijalankan

Gambar: http://www.nu.or.id "Tidak ada orang yang menyalakan pelita lalu menutupinya dengan tempayan atau menempatkannya di bawah tempat tidur, tetapi ia menempatkannya di atas kaki dian, supaya semua orang yang masuk ke dalam rumah dapat melihat cahayanya. (Luk. 8:16) Renungan: Teman-teman terkasih, selama ini kita pastinya sering berbuat baik kepada sesama. Entah itu kepada orang tua, saudara, tetangga dan bahkan kepada teman-teman sekalian. Namun, sayangnya perbuatan baik itu menjadi tidak berjalan dengan baik lagi dikarenakan pernah bersentuhan dengan pengalaman yang kurang mengenakkan. Entah itu rasa kesal, sakit hati dan perbuatan jahat yang pernah diterima selama perjumpaan dengan orang tua, saudara, tetangga dan bahkan teman-teman. Tuhan Yesus hari ini berpesan kepada kita melalui perumpamaan pelita. Apa itu pelita? Pelita adalah menyerupai obor. Pelita biasa dipergunakan untuk menerangi rumah dan juga dipergunakan saat perjamuan kawin. Mengapa Tuhan Yesus mengumpamaka

Menangkal Iri Hati

Gambar: https://id.wikipedia.org Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka: "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." Maka Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka: (Mrk. 9:35-36) Renungan: Teman-teman terkasih, masih ingatkah kita pada akhir kehidupan dari seorang anak bernama Habel? Ia tewas di tangan saudaranya sendiri yakni Kain. Penyebabnya ialah rasa iri hati yang timbul dari dalam diri Kain. Persembahan yang diberikan oleh Kain tidak pernah diindahkan oleh Allah sedangkan Habel selalu diindahkan. Rasa iri ini yang selalu membuat timbulnya dosa. Di dalam diri kita rasa iri juga ada. Apalagi jika bicara mengenai posisi atau jabatan. Pasti rasa iri berkecamuk di dalam diri orang-orang sekelilingnya. Di dalam bacaan dari kitab kebijaksanaan hari ini, kita meli

Membuang Kebiasaan Lama Memulai Kebiasaan Baru

Gambar: http://assananygo.blogspot.com Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus. Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran. (1Kor 5:7-8) Renungan: Teman-teman terkasih, mungkin selama ini kita memiliki kebiasaan-kebiasaan yang disenangi oleh ayah, mama, adik dan teman-teman. Misalnya, membantu mereka di saat mereka membutuhkan. Namun, ada juga kebiasaan yang ternyata tidak disukai oleh mereka. Misalnya, berbohong dan mengejek sampai sungguh-sungguh menyakitkan hati kakak, adik, atau teman-teman lainnya. Hari ini kita diajak untuk bertemu dengan Rasul Paulus dalam sapaannya kepada jemaat di Korintus. Di dalam suratnya, Paulus menegaskan kepada para jemaat untuk meninggalkan kebiasaan buruk dan kejahatan. Paulus ingin agar

Kain lama dan Kain Baru

Gambar: http://messianicapologetics.net Ia mengatakan juga suatu perumpamaan kepada mereka: "Tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk menambalkannya pada baju yang tua. Jika demikian, yang baru itu juga akan koyak dan pada yang tua itu tidak akan cocok kain penambal yang dikoyakkan dari yang baru itu. (Luk. 5:36) Renungan: Teman-teman terkasih, dulu waktu kita duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama, kita sering memiliki kebiasaan mengejek teman. Mungkin juga ada yang suka bermain umpet-umpetan tempat pensil. Atau mungkin melepaskan sepatu dan meletakan bukan pada tempatnya. Apalagi kebiasaan membuang sampah pada tempatnya. Apakah kebiasaan ini merupakan kebiasaan yang produktif jika kita pertahankan di bangku SMA? Tuhan Yesus hari ini harus bertanya jawab dengan kaum Farisi. Ia ditegur oleh karena murid-murid yang bersama-Nya kedapatan tidak berpuasa. Di dalam perdebatannya itu, dikatakan mengenai perumpamaan mengenai kain. Kain baru tidak bisa men

Duc in Altum

Gambar: http://yam.st-josephs.org Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." (Luk. 5:4) Renungan: Teman-teman terkasih, di dalam menjalani hidup atau tugas sehari-hari terkadang kita sudah merasa memberikan yang terbaik. Pada saat mengerjakan tugas pekerjaan rumah pun sepertinya kita sudah merasa memberikan yang terbaik. Padahal ketika kita memberikan penilaian dari teman kita sendiri, tugas itu belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan milik teman kita itu. Melihat kenyataan itu, kita merasa seperti “yah…mau buat apalagi. Itu saja sudah cukup, capek membuatnya.” Tuhan Yesus hari ini menumpang di sebuah perahu, perahu itu milik Simon. Lalu, Tuhan Yesus mengajak Simon dan teman-temannya untuk pergi ke tempat yang dalam. Tetapi Simon mencoba membantah pernyatan Tuhan Yesus itu dengan menyatakan bahwa sudah sepanjang hari ini ia dan teman-temannya sudah mencari ikan. Hasilnya, nol. N

Popularitas atau Kerajaan Allah?

Gambar: https://www.bernas.id Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." (Luk. 4:43) Renungan: Teman-teman terkasih, terkadang di dalam suatu mata pelajaran kita menemukan ada seorang teman yang merasa kesulitan. Ia mengeluh merasa kesulitan untuk pokok pembahasan tertentu. Karena rasa iba dan karena kita mampu, maka kita berinisiatif untuk mengajarinya pokok pembahasan yang dirasanya sulit tersebut. Sejam-dua jam akhirnya lama-kelamaan ia semakin mengerti hingga akhirnya mampu menguasai. Tetapi ketika berganti pembahasan, ia pun mengalami kesulitan yang sama. Lalu, kita harus bagaimana? Hari ini Tuhan Yesus berada di rumah Simon. Ia berkunjung ke rumah Simon dan menyembuhkan ibunda Simon yang sedang sakit. Karena Tuhan Yesus berhasil menyembuhkan ibunda Simon, maka ada orang-orang yang meminta disembuhkan. Tidak hanya itu, ada juga orang yang kerasukan dan bisa disembuhkan. Ka

Lebih dari sekedar rasa Kagum

Gambar:  www.globallandscapesforum.org Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar." (Luk. 4:36) Renungan: Teman-teman terkasih, sebagai seorang pemimpin syarat yang diperlukan adalah wibawa. Wibawa itu dapat tercermin dari setiap perkataan maupun tindakan dari pemimpin tersebut. Wibawa itu dapat diperoleh oleh pemimpin tersebut dengan belajar atau perjalanan dalam menjalankan kepemimpinannya. Tuhan Yesus hari ini harus mengeluarkan sosok setan dari tubuh seorang warga Kapernaum. Setan ini mengetahui dengan siapa ia berhadapan. Namun, Tuhan Yesus menghardiknya agar tidak berbicara lebih lama lagi. Tuhan Yesus langsung mengusirnya jauh. Melihat hal itu penduduk Kapernaum yang menyaksikan menjadi kagum. Tetapi sayang, bukan itu yang dicari oleh Tuhan Yesus tetapi percaya kepada Allah. Kita yang selama ini mer

Belajar dari Kitab Suci

Gambar: kaj.or.id Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." (Mrk. 7:6-8) Renungan: Teman-teman, kita seringkali bertemu dengan begitu banyak orang di dalam kehidupan sehari-hari. Entah itu di keluarga, masyarakat atau pun di kantor. Bicara mengenai karakter pun juga ada yang punya begitu banyak karakter. Ada yang bossi, pemimpin dan lainnya. Ada yang jago sekali dalam berbicara tetapi nol dalam pelaksanaan. Istilah lainnya ialah OMDO (Omong Doang). Tuhan Yesus hari ini mengkritik ahli Taurat dan kaum Farisi yang mengkritik perbuatan murid-Nya. Mengapa? Karena kedua ahli ini melihat bahwa murid-murid Tuhan Yesus makan menggunakan tangan najis. Seperti apa tangan n

Gadis Bijaksana dan Bodoh

Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya." (Mat 25:12-13) Renungan: Teman-teman terkasih, kita seringkali ingin berbuat baik. Ketika kita ingin berbuat baik, kita malah diperlakukan atau dikatakan sebagai “cari muka” atau “sok baik”. Ini terkadang menjadi penyurut semangat bagi mereka yang berbuat baik. Sehingga, tidak ada lagi orang yang mau berbuat baik. Tuhan Yesus di dalam bacaan Injil hari ini memberikan perumpamaan  gadis yang bijaksana dan gadis yang bodoh. Kekeliruan terjadi di dalam diri gadis yang bodoh dimana mereka lupa membawa minyak. Oleh karena kekeliruan itu, mereka tidak berhasil bertemu dengan Sang Pengantin. Hal yang serupa jangan sampai terjadi di dalam diri kita. Ketika kita bertekad ingin berbuat baik, maka kita harus membawa sedemikian banyak bekal minyak di dalam diri kita. Apa saja bekal itu? Sebagai seorang yang beriman, maka bek

Bekerja demi Kerajaan Allah

Gambar: https://www.lds.org Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.  Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya tuannya itu akan mengangkat dia menjadi pengawas segala miliknya. (Mat 24:46-47) Renungan: Teman-teman, apa yang harus kita lakukan ketika kita sudah diberikan pekerjaan oleh orang yang mempekerjakan kita? jawabannya ialah menjalankan pekerjaan itu sebaik mungkin bukan? Iya, karena itu sebagai bentuk konsekuensi sadar yang kita harus lakukan karena kita membutuhkannya. Namun, apakah pekerjaan itu hanya kita lakukan pada saat pimpinan ada bersama kita? Tentu tidak. Tuhan Yesus hari ini dalam bacaan Injil menegaskan makna dari konsekuensi itu. Tugas seorang pekerja adalah tetap bekerja. Bukan hanya melakukan pekerjaan pada saat tuannya hadir. Sedangkan jika tuannya pergi, para pekerjanya tidak bekerja. Jika memang demikian, lantas untuk apa ia bekerja? Begitu juga Kerajaan Allah. Harus dikerjakan secara terus menerus agar s

Penawaran yang berbuntut Penyesalan

Gambar: https://magazine.job-like.com Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: "Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!" (Mrk. 6:22) Renungan: Teman-teman terkasih, saat kita sudah memiliki rasa sayang terhadap sesuatu hal, maka yang harus kita lakukan ialah menjaganya. Salah satunya, ialah dengan orang yang kita sayangi. Meski mungkin orang tersebut memiliki pengalaman buruk dengan kita bukan berarti kita harus membuatnya menjadi sengsara. Atau bahkan yang lebih buruknya lagi menderita oleh karena kelalaian kita dalam memberikan peluang atau keputusan. Hari ini, Injil Markus membahas mengenai bagaimana peristiwa Yohanes Pembaptis wafat di tangan Herodes. Di dalam Injil sendiri sudah dikatakan bahwa Herodes pada dasarnya tidak ingin menyakiti Yohanes. Karena Herodes ini tergolong raja yang sangat mengagumi Yohanes Pembaptis. Oleh karena Yohane

Perjumpaan yang Menghidupkan

Gambar: https://catatanseorangofs.wordpress.com Sambil menghampiri usungan itu Ia menyentuhnya, dan sedang para pengusung berhenti, Ia berkata: "Hai anak muda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!" (Luk. 7:14) Renungan: Teman-teman terkasih, seringkali kita berjumpa dengan banyak orang dalam hidup ini. Ketika kita berjumpa dengan seorang teman yang sedang mengalami masalah, kita seperti larut dalam masalah teman itu. Lalu, pada akhirnya kita turut memberikan solusi. Ketika kita berjumpa dengan seorang teman yang bergembir, kita pun turut larut dalam kegembiraan teman kita tersebut. Lalu, bagaimana kalau perjumpaan kita membawa kehidupan? Tuhan Yesus hari ini berjumpa dengan seorang janda yang kehilangan anaknya meninggal dunia. Melihat keadaan itu, hati Tuhan Yesus tergerak oleh belas kasihan. Oleh karena itu, Tuhan Yesus langsung menghampiri jasad anak dari janda itu. Lalu, Tuhan Yesus membangkitkan anak tersebut. Peristiwa itu pun membuat Tuhan Yesus semakin dikenal

Konsistensi antara Ucapan dan Tindakan

Gambar:  www.dawainusa.com Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya. Mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya. (Mat. 23:3-4) Renungan: Teman-teman terkasih, beberapa hari terakhir kita disajikan berita mengenai korupsi yang terjadi di negara ini. Pelakunya tidak tanggung-tanggung, mereka adalah orang-orang yang telah dipilih dan dipercaya untuk menjadi pejabat negara. Padahal sebelum dipilih menjadi pejabat, mereka adalah orang yang selalu menyatakan bahwa mereka tidak akan melakukan atau pun mendukung korupsi. Hari ini, Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak dan para murid-Nya. Tuhan Yesus mengajak mereka untuk memilah antara apa yang dikatakan dan siapa yang mengatakan. Mengapa harus menyatakan hal seperti itu? Dikarenakan ahli taurat dan kaum farisi

St. Bartolomeus Dipilih Merasul karena Kejujuran dan Ketulusan

Gambar: https://www.santokatolik.com Kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." (Yoh. 1:48) Renungan:  Teman-teman, hari ini melalui Injil Yohanes kita diajak untuk berkenalan dengan satu tokoh, yakni Natanael. Natanael dikenal oleh Tuhan Yesus sebagai seorang Israel sejati. Mengapa diberikan gelar sebagai Israel sejati? Karena di dalam dirinya tidak ditemukan kepalsuan. Natanael adalah seorang yang jujur dan tulus. Jujur dan tulus inilah yang merupakan gambaran dari orang Israel yang sejati. Hari ini menurut kalender liturgi, Gereja Katolik merayakan peringatan wajib Santo Bartolomeus. Bartolomeus berarti ‘Anak Tolmai’. Bartolomeus ini menurut banyak ahli adalah Natanael itu sendiri. Salah seorang Rasul yang juga mendapat tempat istimewa di hadapan Tuhan Yesus. Ia merupakan seorang Rasul yang setia. Pada saat Tuhan Yesus menampakkan diri

Keadilan menurut Allah

Gambar:  www.tebyan.net Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati? Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu dan yang terdahulu akan menjadi yang terakhir." (Mat. 20:13-16) Renungan: Teman-teman, seringkali kita berbicara mengenai keadilan. Keadilan bagi kita seringkali bermakna bahwa kita semua memiliki hak dan kewajiban yang sama. Sehingga, jika orang lain memperoleh upah Rp 1.000, maka kita pun juga demikian. Jika kita memiliki kewajiban untuk tidak terlambat, berarti semua orang tentunya tidak boleh terlambat. Hari ini, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan mengenai Kerajaan Allah yang melibatkan para pekerja yang menganggur. Mulai

Masih tentang Keterikatan

Gambar:  Jawaban.com Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." (Mat. 19:23-24) Renungan: Teman-teman terkasih, di dalam kalender liturgi hari ini kita diajak untuk merayakan bersama Santo Paus Pius X. Seorang tokoh yang terkenal dengan kerendahan hatinya. Ia tidak memiliki ambisi terhadap apa pun. Yang dilakukannya semata-mata hanya untuk memuliakan nama Tuhan. Mulai pada saat Guiseppe Melchiore Sarto yakni Paus Pius X untuk pertama kali ditempatkan di Paroki Tambolo, Italia hingga akhir hidupnya. Yang Paus Pius X lakukan hanyalah untuk kepentingan umat Allah. Tuhan Yesus mengajak kita pada hari ini untuk bertemu dengan perbandingan antara orang kaya dengan seekor unta. Mengapa dibandingkan? Karena nilai yang ingin ditegaskan oleh

Bahaya Keterikatan

Gambar: http://www.beritamujizat.com Kata Yesus kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku." (Mat. 19:21) Renungan: Teman-teman, apa yang akan Anda lakukan ada seorang bapak tua yang datang pada Anda meminta kerelaan hati Anda untuk memberikan segala sesuatunya pada Anda? Kesal, itu sudah pasti. Apalagi itu adalah hasil dari jerih payah yang sudah kita lakukan selama bertahun-tahun. Mau diberikan begitu saja? Nanti dulu ya… Lalu, bagaimana jika yang meminta itu adalah ayah Anda yang sedang sakit keras? Tambah berat. Sepertinya beban dan bobot di dalam kedua pertanyaan itu sedikit berbeda. Namun, intinya sama saja yakni takut karena yang ingin dilepaskan adalah hasil dari perjuangan yang dilakukan selama bertahun-tahun. Hari ini Tuhan Yesus meminta kepada Anda untuk melakukan demi diri-Nya. Di hadapan seora

Memberi dengan Kerelaan Hati

Gambar: https://www.crosswalk.com Camkanlah ini: Orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit juga, dan orang yang menabur banyak, akan menuai banyak juga. Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. (2Kor 9:6-7)  Renungan: Teman-teman, memberi adalah suatu perbuatan yang sering kita lakukan kepada orang lain. Ketika ada seorang teman yang berkesusahan, kita terketuk hati untuk membantunya. Ketika ada seorang teman pada saat istirahat tidak makan. Pintu hati kita terketuk untuk memberinya makanan. Ini adalah memberi. Namun, terkadang memberi itu menjadi sulit ketika ada kepentingan atau keinginan di atasnya. Entah itu membeli paket data atau membeli skin hero untuk hero di Mobile Legend. Mungkin akan terjadi kebimbangan di dalamnya. Akhirnya, lebih baik membeli skin hero dari pada memberi. Padahal mengenai memberi ini Rasul Paulus menegaskan bahwa orang yang

Menjadi Pribadi yang Mandiri ketimbang Batu Sandungan

Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16:23) Renungan: Teman-teman, rasa takut akan kehilangan seringkali menyerang diri kita. Misalnya, kita takut sekali akan kehilangan sahabat kita. Ada juga yang merasa takut akan orang tua yang disayangi. Dengan rasa takut itu kita kadang berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjaga benda atau orang yang kita sayangi. Sampai suatu saatnya nanti, ketika kehilangan kita seperti kehilangan separuh nyawa kita. Hari ini Tuhan Yesus berbicara dengan keras kepada Petrus mengenai responnya terhadap pernyataan yang menggambarkan bahwa Tuhan Yesus harus menderita. Di sini Petrus memiliki niat yang sangat baik kepada Tuhan Yesus. Petrus menginginkan bahwa Tuhan Yesus terhindarkan dari kematian yang akan terjadi di Yerusalem. Namun, Tuhan Yesus justru menegurnya dengan keras bahwa apa

Mengapa engkau Bimbang?

Gambar: http://www.doniepangestu.com Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Mat. 14:13)  Renungan: Teman-teman terkasih, hari ini seluruh bacaan pada kalender liturgi mengajak kita untuk mengenal iman. Seringkali dalam kehidupan sehari-hari kita mendengar kata iman. Iman tidak sama dengan agama. Karena iman itu timbul dari pemahaman diri seseorang tentang agamanya sendiri. Iman dapat terlihat dari perilaku dan perkataan seseorang. Iman juga dapat terlihat ketika seseorang menghadapi masalah atau pun cobaan dalam hidupnya. Nabi Yeremia dan Tuhan Yesus hari ini memberikan tempat khusus untuk membicarakan iman. Nabi Yeremia diberikan firman oleh Tuhan bahwa akan terjangkit penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Penyakit itu berupa bisul. Dampak dari penyakit itu ia dijauhkan oleh semua orang yang dekat dengannya. Kisah ini bersambung dengan Injil Matius yang bicara mengenai perjumpaan Tuhan Ye

Keempatian yang Menghalangi Rahmat Allah

Gambar: http://www.ahzaa.net Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia." (Mat. 16:23) Renungan: Teman-teman, rasa takut akan kehilangan seringkali menyerang diri kita. Misalnya, kita takut sekali akan kehilangan sahabat kita. Ada juga yang merasa takut akan orang tua yang disayangi. Dengan rasa takut itu kita kadang berupaya dengan sekuat tenaga untuk menjaga benda atau orang yang kita sayangi. Sampai suatu saatnya nanti, ketika kehilangan kita seperti kehilangan separuh nyawa kita. Hari ini Tuhan Yesus berbicara dengan keras kepada Petrus mengenai responnya terhadap pernyataan yang menggambarkan bahwa Tuhan Yesus harus menderita. Di sini Petrus memiliki niat yang sangat baik kepada Tuhan Yesus. Petrus menginginkan bahwa Tuhan Yesus terhindarkan dari kematian yang akan terjadi di Yerusalem. Namun, Tuhan Yesus justr

Meniru sikap Yesus terhadap Penolakan

Gambar: kerjayuk.com Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya." (Mat 13:57) Renungan: Teman-teman yang terkasih dalam Tuhan kita Yesus Kristus, siapa yang pernah merasakan penolakan? Mungkin semua dari kita pernah mengalaminya. Kita pernah ditolak untuk memberikan bantuan. Kita pernah ditolak untuk memberikan nasihat. Mungkin juga kita pernah ditolak oleh orang-orang yang kita kasihi. Seperti di dalam keluarga, masyarakat atau komunitas kita. Lalu, bagaimana kita seharusnya menyikapi penolakan? Teman-teman, kita dapat belajar dari sikap Tuhan Yesus pada hari ini. Meski Tuhan Yesus pada hari ini mengalami penolakan. Tuhan Yesus ditolak di kampung halaman-Nya sendiri. Mengapa Tuhan Yesus ditolak? Karena banyak dari penduduk di sana telah mengetahui latar belakang diri-Nya. Bahwa Tuhan Yesus adalah keturunan dari seorang tukang kayu. Hal ini menjadi juga

Tanda Yesus

Gambar:  Katolisitas.org P ada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi kepada Yesus: "Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu." Tetapi jawab-Nya kepada mereka: "Angkatan yang jahat dan tidak setia ini menuntut suatu tanda. Tetapi kepada mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda nabi Yunus. (Mat. 12:38-39) Renungan: Teman-teman terkasih, kadang kala kita sering meminta tanda. Ketika meminta persetujuan, kita meminta tanda tangan. Ketika kita bertanya kepada teman mengenai lokasi keberadaannya, kita meminta foto. Ketika salah seorang dari teman pergi ke suatu daerah yang viral, kita meminta tanda. Tuhan Yesus hari ini berhadapan dengan ahli Taurat dan kaum Farisi. Mereka meminta kepada Yesus untuk membuat tanda agar mereka percaya. Namun, Yesus tidak mau memberikan tanda kecuali tanda Yunus. Jika Yunus berada di dalam perut ikan selama tiga hari, Tuhan Yesus berada di alam kematian selama tiga hari. Itulah tanda yang diberikan oleh

Mengikuti Yesus sama dengan Mengambil Resiko

Gambar:https://sepositif.com   J awab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang karena Aku dan karena Injil meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, ibunya atau bapanya, anak-anaknya atau ladangnya, orang itu sekarang pada masa ini juga akan menerima kembali seratus kali lipat: rumah, saudara laki-laki, saudara perempuan, ibu, anak dan ladang, sekalipun disertai berbagai penganiayaan, dan pada zaman yang akan datang ia akan menerima hidup yang kekal. (Mrk 10:29-30)  Renungan: Ketika kita mengikuti seseorang yang berkharismatik dan penuh wibawa, pada umumnya kita berani meninggalkan segalanya. Bahkan pernah ada sekelompok oknum pejabat yang berani meninggalkan kemapanannya hanya untuk mengikuti suatu kelompok. Kelompok tersebut dianggap oleh dirinya sebagai kelompok yang memiliki kharisma. Tetapi ketika diikuti dan bahkan sampai meninggalkan keluarga, ternyata kelompok itu hanya menginginkan materi yang dimilikinya saja. Ha

Bahaya Iri Hati dan Egois

Gambar: jawaban.com "J ika kamu menaruh perasaan iri hati dan kamu mementingkan diri sendiri, janganlah kamu memegahkan diri dan janganlah berdusta melawan kebenaran! Itu bukanlah hikmat yang datang dari atas, tetapi dari dunia, dari nafsu manusia, dari setan-setan. (Yak 3:14-15) " Renungan: Apa yang terjadi ketika iri melanda diri kita sendiri? Kita merasa seperti menginginkan apa yang dimiliki oleh orang terdekat kita. Kita mungkin juga menginginkan mendapat perlakuan yang sama dengan orang yang kita irikan. Bagaimana dengan egoisme? Egoisme itu memiliki keinginan yang tinggi terhadap keinginan diri sendiri ketimbang keinginan orang lain. Jika pada iri lebih menginginkan dapat perlakuan yang sama tetapi jika pada egoisme lebih kepada ingin kebutuhannya menjadi superioritas di atas kebutuhan bersama. Jika hal ini dimiliki oleh seseorang di dalam kehidupan berkomunitas, maka kemungkinan besar akan memicu keributan. Yakobus dalam tulisannya mengingatkan bahwa iri dan ego

Apakah Keinginan itu Produktif atau tidak?

"I tulah sebabnya aku meminta, supaya aku melihat kamu dan berbicara dengan kamu, sebab justru karena pengharapan Israellah aku diikat dengan belenggu ini." (Kis 28:20) Renungan: Banyak kesalahan seseorang menjadi menumpuk dan berubah menjadi dendam karena keinginan diri kita sendiri. Misalnya, ketika ada seseorang yang berbuat salah kepada kita. Kita bukan menegurnya secara empat mata, malah kita memendamnya. Setelah kesalahan itu semakin, semakin dan semakin meningkat maka yang terjadi adalah pelampiasan akan kekesalan. Itu bisa saja perkelahian atau mungkin sampai ke jalur ekstrimnya penghilangan nyawa. Mengapa demikian? Di dalam Kisah Para Rasul hari ini Santo Paulus harus berani menghadapi resiko dalam mewartakan Kerajaan Allah, yakni dijatuhi hukuman mati. Mengapa bisa dijatuhi hukuman mati? Karena masyarakat Yahudi pada saat itu menghendakinya. Meski demikian, Santo Paulus terus mengusahakan untuk tidak dijatuhi hukuman mati. Di sini i

Rumah Allah itu nampak dalam diri Yesus

P ada waktu itu berkatalah Salomo: "TUHAN telah menetapkan matahari di langit, tetapi Ia memutuskan untuk diam dalam kekelaman. Sekarang, aku telah mendirikan rumah kediaman bagi-Mu, tempat Engkau menetap selama-lamanya." (1Raj 8:12-13) Renungan: Banyak orang ingin sekali memiliki rumah. Karena dengan memiliki rumah, maka seorang manusia akan terlepas dari gangguan hujan dan panas. Dengan memiliki rumah pun seorang manusia dapat terlindung dari serangan hewan buas atau pun serangga yang bisa mengancam kehidupannya. Apa kaitannya dengan kutipan hari ini? Bacaan hari ini kita melihat bagaimana keinginan Salomo untuk mendirikan rumah kediaman Allah. sementara itu, Tuhan Yesus sedang bekerja dengan menyembuhkan banyak orang. Jika Salomo mendirikan rumah kediaman bagi Allah. Di dalam Perjanjian Baru, rumah itu terwujud di dalam Tuhan Yesus Kristus. Di dalam Dia, Allah hadir, menyapa dan berkarya bagi semua orang. Allah pun tidak dibatasi lagi hanya di dalam bangunan kuil.

Keluar dari Rasa mencari Kesunyian dan Kenyamanan

K etika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka. (Mrk 6:34) Renungan: Kita terkadang bersikap egois. Ketika kita merasa bahwa sudah sering membantu orang lain berasa letih dan capek. Kemudian setelah itu, ketika ada orang lain yang membutuhkan kita, maka kita perlahan mencari tempat yang “sunyi, sepi dan bisa beristirahat.” Maksudnya ialah kita mencari kenyamanan bagi diri kita sendiri. Yesus dalam Injil hari ini mengajak kita untuk melepaskan diri dari zona nyaman yang selama ini kita anut. Seperti misalnya, karena si Budi sudah terlalu sering dibantu, maka untuk apa dibantu lagi? Tuhan Yesus yang tadinya ingin mencari tempat yang nyaman pun dapat berubah. Ia melihat kerumunan orang itu bagaikan kerumunan domba tanpa gembala. Tidak ada arah yang jelas. Di sini Yesus

Berkarya secara Tulus

Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. (Mrk. 3:10) Renungan: Kita sering mendengar yang namanya dukun. Mereka biasanya memiliki kemampuan supranatural. Sehingga, mereka bisa memprediksi dan menyembuhkan orang yang terkena penyakit aneh dan sulit disembuhkan. Namun, sayang sebagian kecil dari mereka memiliki motivasi hanya untuk mencari keuntungan. Tidak jarang dari mereka ditinggalkan oleh para pasiennya. Tidak halnya dengan Yesus. Yesus hari ini di dalam Injil didatangi oleh begitu banyak orang. Mereka telah mendengar apa yang dilakukan-Nya kepada orang-orang yang sakit. Bahkan di antara mereka percaya bahwa hanya dengan menyentuh jubah-Nya saja, maka mereka yang sakit akan sembuh. Orang-orang yang telah disembuhkan bukan diminta untuk mempromosikan-Nya melainkan justru dilarang untuk memberitahukannya kepada orang lain. Belajar dari apa yang dilakukan oleh Yesus bagi banyak orang, kita pun dituntut untu

Dampak Iri Hati

Kemudian kata-Nya kepada mereka: "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Tetapi mereka itu diam saja. (Mrk. 3:4) Renungan: Apa yang kita lakukan terhadap orang yang kita iri? Terkadang, kita melebih-lebihkan apa yang dibicarakan di hadapannya. Atau juga kita mencoba untuk mengatakan kepada teman-teman bahwa kita yang lebih baik dari dirinya. Terkadang kita juga memaksa keinginan kita untuk melakukan hal-hal yang teman kita sukai. Lebih parahnya lagi ialah ketika rasa iri semakin menjadi adalah berkelahi dengan teman. Rasa iri pernah menjangkit dalam diri Kain. Karena iri itu jugalah Kain tega untuk menghabisi Habel. Padahal Allah sudah memberitahukan bahwa dosa sudah mengintip ketika iri itu hadir di dalam diri. Rasa ini jugalah yang ada di dalam diri orang Farisi. Mereka merasa iri bahwa Yesus memiliki jemaat lebih banyak. Mereka juga merasa iri karena Yesus lebih dicintai ketimbang merek

Membatasi diri dengan Teman yang Nakal?

Yesus mendengarnya dan berkata kepada mereka: "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Mrk 2:17) Renungan: Semasa kita sekolah, entah itu di SD, SMP atau SMA pasti memiliki seorang teman yang super bandel. Ketika orang tua kita mengetahui bahwa salah seorang dari teman adalah bandel, maka pesannya kemungkinan besar bernada, “awas, jangan bergaul atau berteman dengan dia.” Tujuannya ialah agar kenakalan atau kebandelan anak tersebut tidak menular kepada diri kita. Kenyataannya apakah kenakalan anak itu menular kepada diri kita? Tuhan Yesus hari ini bertemu dengan seorang Lewi bernama Alfeus. Sebagai seorang Lewi, maka Alfeus tidak memiliki hubungan yang baik dengan warga sekitar. Ia dijauhi karena Lewi dianggap sebagai orang berdosa. Lewi atau pemungut cukai dianggap berdosa karena mengambil uang milik orang lain. Orang seperti itu diajak makan bers